Book Info:
Title | Persona |
---|---|
Author | Fakhrisina Amalia |
Pages | 248 pages |
Genre | Young Adult |
First Published | 2016 |
Review:
I just finished reading this book and I feel so mind-blown after reading this book. Buku ini bikin aku shocked di ending. Penulisan buku ini ditulis dengan first POV dan berfokus pada kehidupan Azura yang merasa kehidupannya berantakan. Oh ya, perlu kuperingatkan buku ini agak triggering terutama buat yang pernah melakukan self-harming karena beberapa adegan ditulis secara gamblang.
Di buku ini, Azura diceritakan punya teman bernama Altair Nakayama yang merupakan murid baru blasteran Indo-Jepang. Karakter Altair di sini sangat lembut, hangat, dan ramah. Baru hari pertama masuk ke IMIS (Sekolahnya Azura), mereka berdua langsung akrab. Azura selalu menghabiskan waktu istirahatnya bersama Altair di bawah pohon akasia yang ada di taman sekolah. Azura bisa bahagia selama dia bersama Altair. Di lain sisi, Azura juga menaksir seorang kakak kelas bernama Kak Nara.
But something happened in the middle. Altair tiba-tiba menghilang setelah Azura bisa dekat kembali dengan Ibunya.
Tahun-tahun berikutnya, Azura menjalani hari-harinya tanpa Altair. Dia bisa menjalani kehidupan yang normal bahkan punya teman cewek pertama bernama Yara.
Suatu ketika something happened again in her life when she was already graduated from college. Sosok bernama Altair muncul lagi saat Azura terpuruk.
Tapi kemunculan Altair memberi pertanda buruk… untungnya keluarga besar Yara (yang ternyata sekeluarga dengan Nara) dapat membantu Azura.
Ternyata selama ini Altair hanya teman khayalannya yang tidak nyata. Adegan ketika Azura denial soal ketidak-nyataan Altair bener-bener bikin aku sadar bahwa semua yang terjadi sebelumnya saat Azura berteman dengan Altair cuma terjadi di pikiran Azura aja… :(
Di poin itu, aku kayak hahhhhh???????? Bener-bener gak terduga dan bikin sedikit syok.
Overall, penulisan ceritanya bagus dan sat-set. Aku suka gaya penulisan yang seperti ini. Penulisan karakternya juga bagus. Alurnya tertata rapih. Menurutku buku ini juga bisa menyebarkan awareness soal skizofrenia.
To sum up, aku suka buku ini meskipun agak trigerring dan aku kasih score 4,7 buat buku ini.
My Favorite Quote:
"Jadi, jangan berhenti melakukan sesuatu yang ingin kaulakukan hanya karena orang lain. Kau harus hidup untuk dirimu sendiri. Jadi saat aku pergi, atau saat orang lain pergi, kau tidak akan merasa kehilangan dirimu sepenuhnya. Kau akan tetap bisa berbahagia.”
"Ada hal-hal dalam hidup yang kadang tidak bisa kita bagi ke siapa pun, entah karena terlalu menyakitkan, atau karena terlalu membahagiakan sehingga kita ingin menyimpannya untuk diri kita sendiri.”